05 September 2008
TEKNOLOGI “SINKRONISASI GELOMBANG OTAK” SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS MEDITASI
Oleh : Ir. Santoso
Disampaikan pada acara LATGAB Pelatih ISBDS CS se Jawa - Sumatera
Di Surabaya tgl. 11 – 12 Agustus 2007
Keberadaan krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia telah berdampak / mempengaruhi sektor-sektor lainnya, dan bahkan sudah mengarah pada terpengaruhnya kesehatan jiwa bangsa kita. Hal ini terindikasikan dengan banyaknya kita temukan kasus-kasus orang stress, bunuh diri, naiknya temperamen emosional dll, yang pada akhirnya bila para meditator terkena imbasnya, maka akan timbul gejala sulit melakukan meditasi yang dalam, dan bahkan sangat memungkinkan sekali tidak dapat meditasi sama sekali. Padahal perguruan bela diri silat yang mempunyai unsur tenaga dalam tidak bisa lepas dari kegiatan meditasi.
Dengan adanya Teknologi sinkronisasi gelombang otak, kesulitan dalam bermeditasi dapat diantisipasi, karena teknologi tersebut dapat mengendalikan tingkat kesadaran otak manusia, bahkan orang yang mengalami gangguan sulit tidur akibat stress, penyembuhannya dapat dibantu dengan menggunakan teknologi ini.
Pengertian Gelombang Otak.
Dari hasil penelitian para ahli, bahwa otak kita setiap saat menghasilkan impuls-impuls energi listrik. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh otak tersebut dapat diukur dalam satuan microvolt (?V). Sedangkan getaran listriknya yang dihasilkan oleh otak, lazim kita sebut GELOMBANG OTAK dan dapat diukur dalam satuan cycle/second (c/s) atau Hertz (Hz).
Gelombang Otak Versus Tingkat Kesadaran Manusia.
Apabila pada suatu saat timbul suatu perubahan frekuensi dari gelombang otak, maka akan bermanifestasi timbulnya perubahan tingkat kesadaran manusia, dan begitu pula sebaliknya. Contoh apabila kita dalam keadaan sadar yang tinggi dan mau berangkat tidur, maka ada kecenderungan turunnya frekuensi dari gelombang otak. Semakin kita tidur nyenyak, maka frekuensinya semakin turun. Hubungan antara gelombang otak dengan tingkat kesadaran manusia dapat ditabelkan sebagai berikut:
No Nama tingkatan Frekuensi Tingkat kesadaran
1 Delta 0,5 – 4 Hz Tidur nyenyak
2 Theta 4 – 8 Hz Awal tidur / alam mimpi
3 Alpha 8 – 14 Hz Santai (rileks) tapi masih sadar
4 Beta 14 – 30 Hz Kesadaran tinggi
Sinkronisasi Gelombang Otak.
Frekuensi / getaran listrik yang dihasilkan oleh otak dapat dipengaruhi dan dikendalikan dari luar tubuh, yaitu dengan memasukkan sinyal-sinyal (stimulus) dengan frekuensi tertentu ke mata maupun telinga. Dengan demikian maka frekuensi dari gelombang otak akan berubah dan sejalan (sinkron) dengan sinyal frekuensi yang dimasukkan melalui mata maupun melalui telinga. Teknik mempengaruhi gelombang otak inilah yang kita sebut sinkronisasi gelombang otak, yang uraiannya sebagai berikut:
Stimulus melalui mata.
Apabila kita dalam keadaan kesadaran yang tinggi / beta ( misalkan 20 Hz), dan didepan mata kita ada lampu LED yang berkedip-kedip 10 kali per detik ( 10 Hz), maka getaran / frekuensi listrik yang dihasilkan oleh otak akan turun dari 20 Hz menjadi 10 Hz, atau dengan kata lain kesadaran kita akan berubah menjadi rileks / alpha (lihat tabel).
Stimulus melalui telinga.
Memasukkan stimulus yang berupa getaran suara melalui telinga, tidak semudah memasukkan getaran cahaya melalui mata, karena telinga kita sulit merespon / menanggapi frekuensi yang sangat rendah. Untuk itu dapat direkayasa dengan memasukkan dua buah getaran suara yang berbeda menggunakan frekuensi yang tinggi pada masing-masing dua telinga kita, maka selisih dari dua frekuensi itulah yang akan diteruskan ke otak dan mempengaruhi getaran gelombang otak.
Jadi apabila kita menginginkan agar gelombang otak kita bergetar pada 10 Hz, maka dapat kita lakukan dengan memasukkan dua buah getaran suara dengan nada yang berbeda pada masing-masing dua telinga kita, misalkan 500 Hz dan 510 Hz, atau 550 Hz dan 560 Hz, atau 470 Hz dan 480 Hz dan seterusnya. Selisih dua getaran suara tersebut, dinamakan BINAURAL BEAT.
Aplikasi lainnya.
Sinkronisasi gelombang otak tidak hanya dipergunakan untuk tujuan yang berhubungan dengan meditasi saja, tapi juga dapat dipergunakan untuk tujuan-tujuan lain misalnya untuk membantu penyembuhan penyakit psikis seperti depresi, insomnia, migrain, kecanduan obat dll.
Paparan ini merupakan langkah awal untuk membuka pintu gerbang ilmu pengetahuan tentang hubungan antara teknologi dan disiplin ilmu psikologi / parapsikologi yang selama ini dianggap misteri. Mudah-mudahan uraian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien
Aura & Cakra
SALAM PERGURUAN / SIKAP PEMBUKA
1. Badan tegak lurus tangan kanan/kiri bertepuk di depan dada.
Arti : berserah diri (pasrah) kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kuda-kuda kaki kanan di angkat tangan sikap sedia / siaga
Arti : pertahanan bela diri
3. Kuda-kuda belakang tangan kiri menempel tanah
Arti : melambangkan cinta tanah air dan bangsa
4. Kuda-kuda depan tangan menengadah ke depan atas
Arti : berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa
5. Kaki rapat setengah jongkok tangan tepuk depan dada
Arti : hormat sesama pesilat.
Arti Keseluruhan :
Keterangan :
Semua melakukan jurus. Harus.
>Menguatkan sejati di dada
>Menguatkan pandangan mata
->Mengkonsentrasikan pikiran
->Ketenangan diri dalam segala pergerakan melakukan jurus
>Semua jurus disertai bayangan dan pandangan mata.
UNSUR MENTAL SPIRITUAL DALAM PERSILATAN
Ajaran mental spiritual merupakan salah satu unsur yang tidak bisa dipisahkan dalam dunia persilatan, artinya tidak ada satupun aliran / perguruan persilatan di Indonesia ini yang mengesampingkan ajaran tersebut. Penerapan ajaran ini biasanya disampaikan secara langsung maupun tidak langsung, sederhana dan tidak terlalu berbelit-belit sehingga tuntunan tersebut mudah dipahami oleh segala lapisan masyarakat. Contoh dari ajaran dimaksud seperti bagaimana cara menghormati orang tua dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, dan bagaimana pula menolong sesama manusia yang sedang membutuhkan pertolongan. Bahkan banyak perguruan persilatan di Indonesia ini yang dilengkapi dengan rambu-rambu dan tuntunan yang berbau Agama tertentu tanpa membedakan agama yang lain dan bahkan ditanamkan sikap saling toleransi antara umat bergama. Ini semua bertujuan untuk membentuk mental murid-murid nya menjadi manusia yang baik dan tidak melanggar aturan yang telah digariskan oleh Agama dan etika masyarakat.
Dari sedikit uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa ajaran mental spiritual merupakan pelengkap dalam dunia persilatan, dengan maksud agar ilmu silat yang kita miliki tidak dipergunakan untuk tujuan yang tidak baik dan bahkan diharapkan dapat dipergunakan menolong sesama manusia demi kesejahteraan dan perdamaian dunia.
SEJARAH CIPTA SEJATI
“Cipta Sejati” yang berpusat di Banjarmasin, sesungguhnya telah mulai hadir dan berkegiatan di kota Medan dan sekitarnya sejak tahun 1998.
Sifat.
Keilmuan CS Bersifat Pasif (Defensif) dalam arti hanya dapat bekerja hanya pada saat terdesak (darurat) saja,yaitu pada saat ingin membela diri.jdi tidak dapat mendahului menyerang lawan.Hal ini menguntungkan dari satu sisi karena dapat encegah pemegang ilmu berbuat semena-mena dengan ilmunya.
Syarat
Dalam CS ada empat pantangan (ketentuan) yang tidak boleh dilanggar secara mutlak ,yaitu:
1.Tidak boleh melawan (duhaka) pada orang tua.
2.Tidak boleh merusak pagar ayu.
3.Tidak boleh makan daging babi
4.Tidak boleh Mabuk .
Dan satu larangan sebagai pelengkap ,yaitu tidak boleh sombong. Seseorang yang ingin menjadi anggota CS dipersyaratkan untuk dapat menyetujui empat pantangan dan satu larangan tersebut.Kemudian akan diperkenalkan dan menguasai 10 jurus dasar CS.
Manfaat
CS dapat digunakan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan/pengobatan diri sendiri dan orang lain (bidang kesehatan),Kewaskitaan dan secara umum juga digunakan untuk mengatasi semua problem/gangguan dalam kehidupan,baik secara nyata (fisik) maupun Non fisik (gaib) Karena CS seperti energi pelindung yang dapat memahami kebutuhan kita,sehingga akan bekerja setiap kali -dibutuhkan.Setiap Siswa di CS dibimbing secara moral,sehingga untuk dapat naik ketingkat yang lebih tinggi dituntut untuk mengamalkan dan mengembangkan ilmunya dalam kebaikan.Secara tidak langsung hal ini mendidik anggotanya untuk tetap dalam kebaikan dan semakin mendalami nilai – nilai ajaran agama Islam.
EKSISTENSI PENCAK SILAT DI INDONESIA
Pencak silat merupakan salah satu budaya asli bangsa Indonesia yang berupa seni bela diri tradisional, yang mana seni bela diri tersebut paling sedikit terdiri dari empat unsur yang diantaranya olah raga, seni , bela diri dan mental spiritual. Kurang dari empat unsur tersebut bukan dalam kategori pencak silat.
Bila ditinjau dari corak / jenis dan perkembangannya, seni bela diri silat di Indonesia sangat beragam. Hal tersebut terjadi karena banyaknya aliran-aliran yang tumbuh di bumi NUSANTARA ini dengan latar belakang sejarah yang berbeda.
Dengan beragamnya aliran-aliran bela diri silat yang ada di Indonesia, maka budaya tersebut merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya.
Peran Pencak silat terhadap ketahananan nasional, seni bela diri ini dapat dipergunakan sebagai filter budaya dari luar yang masuk ke Indonesia. Selain itu pada era orde lama (pada dekade tahun 1960 an), dimana pada saat itu keberadaan kesenian banyak yang masuk dalam naungan partai politik misalkan Lembaga kesenian rakyat (LEKRA) dari PKI, Lembaga kesenian nasional (LKN) dari PNI. Dalam hal ini, fakta dari lembaran sejarah tersebut menyatakan bahwa pencak silat di Indonesia tidak pernah terlibat dalam dunia politik.